Nama : Rafa Friday
Wulandari
NPM : 34417852
Kelas : 1ID09
Minangkabau memiliki prosesi pernikahan yang sanagat beragam,
begitu juga atribut pakaian dan perhiasan yang dikenakan pengantinnya saat
melangsungkan prosesi perniakahan. Masing-masing nagari (daerah) memiliki
karakter busana pengantin dan hiasan kepala yang dipakai pengantin berbeda
beda. Tata cara perkawinan adat padang ini tentu berbeda dengan adat seperti
jawa atau yang lainnya, seperti yang diketahui dan yang biasa dilakukan dalam
acara pelamaran yaitu calon pengantin pria yang melamar atau meminta restu
kepada keluarga wanita, sedangkan dalam adat padang justru keluarga wanitalah
yang mendatangi calon pengantin pria. Wahhh… rasanya sangat berbeda sekali ya,
tapi tentu setiap daerah mempunyai adat dan pesan tersendiri.
Tata cara pernikahan adat minang, Sumatra barat, selain bercirikan
megang, mewah dan meriah, pelaminan bernuansa emas mengkilap menghiasi dindin
pelaminan. Pada dasarnya prosesi pernikahan terdiri dari beberapa tahapan yang
harus dilewati satu persatu
Maresek.
Meresek merupakan penjajakan pertama kali sebagai permulaan dari
rangkaian acara pelaksanaan perniakahan. Sesuai dengan adat kekerabatan di
minang, pihak keluarga wanita mendatangi pihak keluarga pria untuk merundingkan
proses pernikahan. Lazimnya pihak keluarga yang dating membawa buah tangan
berupa kue atau buah-buahan dengan sopan dan santun.
Meminang dan bertukar tanda.
Keluarga calon pengantin pria mendatangi keluarga calon pengantin wanita
untuk meminang. Bila tunangan atau melamar diterima akan dilanjutkan dengan
proses bertukar tanda sebagi symbol pengikat perjanjian dan tidak bisa
diputuskan secara sepihak. Acara tersebut melibatkan keluarga besar, orangtua,
ninik mamak dan sesepuh dari kedua belah pihak. Rombongan calon pria datang
dengan membawa sirih pinang lengkap yang
disusun dalam carano atau kampla yaitu tas yang terbuat dari daun pandan.
Menyungguhkan sirih diawal pertemuan dengan harapan apabila ada kekurangan atau
kejanggalan tidak akan menjadi omongan atau perbincangan. Sebaliknya, hal yang
manis dalam pertemuan akan melekat dan
diingat selamanya. Selain itu juga disertakan oleh-oleh atau kue-kue dan
buah-buahan. Benda dipertukarkan biasanya benda-benda pusaka seperti keris, kain
adat atau benda lain yang bernilai sejarah bagi keluarga. Benda-benda tersebut
akan dikembalikan dalam suatu acara resmi setelah berlangsungnya akad nikah.
Setelah proses pelamaran, dalam adat ditempat tinggal nenek biasanya
calon mertua atau ibu dari laki-laki meminta izin untuk membawa anak daronya
menginap dirumah calon mertuanya, paginya akan diantarkan kembali kerumah
orangtuanya dengan membawa sesuatu yang diberikan calon mertua sebagai tanda
melepasnya.
Mahanta / minta izin
Pada adat ini calon pengantin pria mengabarkan dan memohon doa
restu kepada orangtua, ninik mamak-mamaknya, saudara dan keluarrga besarnya yg
dihormati. calon mempelai wanita mengantarkan sirih dan calon pria membawa selapah yang berisi daun
nipah dan tembakau, ritual ini ditujukan untuk memohon doa rencana
pernikahnnya.
Babako-babaki
pihak keluarga dari ayah calon wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih
saynagnya dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuan. Acara berlangsung
beberapa hari sebelum akad nikah. Perlengkapan yang dibawa biasanya berupas
sirih lengkap, nasi kuning singgang ayam, anataran barang yang diperlukan calon
wanita seperti busana, perhiasan emas, dll. Wanita dijemput untuk dibawa ke
rumah keluarga ayahnya. Kemudian para tetua memberi nasihat. Keesokan harinya
calon mempelai wanita diarak kembali kerumahnya diiringi keluarga pihak ayah
dengan membawa bebagai macam barang.
Malam bainai
Bainan berarti melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau
daun inai calon pengantin wanita. Tumbukan ini akan meninggalkan bekas merah
yang indah pada kuku, biasanya dipakaikan pada saat malam hari sebelum akd
nikah dilaksanakan. Tradisi ini dipercaya sebagai ungkapan kasih sayang dan doa
restu dari pada sesepuh keluarga. Filosofinya bimbingan terakhir dari seorang
ayah dan bunda yang telah membesarkan putrinya dengan penuh kehormatan, karena
setelah menikah maka yang akan membimbingnya adalah suaminya. Busana khusus untuk upacara malam bainai
yaitu baju tokoh dan bersunting rendah. Peralatan lainnya anatara lain air yang
berisi kaharuman tujuh kembang, daun aini tumbuk, paying kuning, kain
jajakankuning, kain simpai dam kursi untuk calon mempelai, bersaan dengan
dipasangnya inai. Saat berlangsungnya pemasangan inai diiringi pekikan suling.
Manjapuik marapulai
Ini adalah acara adat yang paling penting dalam seluruh rangkaian
acara menurut adat minang, bahwa calon pengantin pria datang kerumah calon
pengantin wanita dengan rombongan untuk
melangsungkan akad nikah. Proses ini juga dibarengi pemberian gelar pusaka
kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa. Rombongan utusan
dari keluarga calon mempelai pria datang ke calon mempelai wanita sambil
membawa perlengkapan. Setelah prosesi sambah menyambah dan mengutarakan maksud
kedatangan, barang-barang diserahkan.
Penyambutan dirumah anak daro
Tradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria di rumah calon
mempelai wanita lazimnya merupakan momen meriah dan besar. Diringi bunyo music
khas minag yakni talempong dan gandang tabuk.
Akad nikah
Akad nikah diawali dengan pembacaan ayat
suci, ijab Kabul, nasehat perkawinan dan doa. Prosesi akad nikah dilangsungkan
sebagaimana biasanya. Sesuai syariat islam. Ijab Kabul umumnya dilakukan pada
hari jumat siang
Basanding dipalaminan
Marapulai dijapuik pihak anak daro.
(mempelai pria dijemput dengan pihak dari pengantin wanita) sesudah melakukan
akad nikah unutk bersanding dirumah anak daro. Anak daro dan marapulai menanti tamu alek salingka alam diwarnai
music dihalaman rumah. Ada 5 adat minang yang dilakukan yaitu memulang tenda,
setelah resmi sebagai suami istri maka tanda yang diberikan sebagai ikatan
janji sewaktu lamaran dikembalikan oleh kedua belah pihak,
mengumumkan gelar pengantin pria, gelar
sebagai kehormatan dan kedewasaan yang disandang mempelai pria lazimnya
diumumkan secara langsung oleh ninik mamaknya. Sesuatu yang sangat khas
minagkabau bahwa setiap laki-laki yang
telah dianggap dewasa harus mempunyai gelar. Gelar bukan dalam artian S.T,SE
namum gelar sebagai nama panggilan kesayangan dalam keluarga, seperti ayah saya
dipanggil sebagai sutan sarih, yang padahala nama aslinya adalah furqon. Begitu
contoh kecilnya. Hehe…
hal-hal yang dilakukan setelah prosesi
akad nikah yaitu
mengadu kening, pasangan mempelai
dipimpin oleh para sesepuh wanita menyentuhkan kening mereka satu sala lain.
mengeruk nasi kuning, mengisyartatkan
sebagai k=hubungan kerjasama yang baik dalam hubungan suami istri.
Bermain coki adalah tradisional ranah
minang seperti permainan catur yang dilakukan oleh dua orang papan permainan
menyerupai halma.
Tari payung
Tari payung dipercaya tarian pengantin
baru menikah pergi mandi kekolam yang dinamai sungai tanang yang mencerminkan
berbulan madu.
Setelah resmi menjadi suami istri,
siangnya setelah resepsi (bahasa kitanya) kedua pengantin mendatangi atau
sekedar singgah dirumah pengantin pria dengan diarak oleh rombongan dan sorenya
pengantin wanita kembali kerumahnya bersama pengantin pria. Biasanya malam
pertama berada di rumah wanita adatnya bahwa sebelum subuh pengantin pria sudah
kembali kerumahnya, dengan jika pengantin pria tidak menggunakan jas (dalam
artian digantungkan dikamar pengantin) artinya bahwa pengantin wanita masih
dalam keadaan suci atau perawan. Namun sebaliknya jika pengantin pria pulang
memakai jasnya bahwa pengantin wanita tidaklagi perawan. Kemudian saat siangnya
pengantin pria datang kembali kerumah wanita dengan mengabarkan bahwa pengantin
wanita masih dalam keadaan suci (dengan sebuah symbol rook yang diberikan dri
pengantin pria kepada keluarga pengantin wanita).
Menikam jajak
Seminggu setelah akad nikah umumnya jumat
sore kedua pengantin baru pergi kerumah orangtua serta ninikmamak membawa
makanan. Tujuannya unutk menghormati dan menghargai orangtua. Dan memberitahu
bahwa pernikahan ini selamat dan berjalan dengan lancar.
Kurang lebih seperti itu adat upacara
pernikahan di daerah minangkabau, lumayan panjang ya prosesnya hehe…





Tidak ada komentar:
Posting Komentar