Jumat, 29 Desember 2017

Mengulas tentang LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)






Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini saya akan berbicara tentang LGBT, apa itu LGBT ? bagaiman tangggapan masyarakat luas ? dan lain sebagainya akan saya tuangkan dalam penulisan saya kali ini…

Fenomena lama yang kembali menjadi perbincangan masyarakat khususnya Indonesia yaitu seputar LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender). LGBT dalam artian ini mengacu kepada komponen orientasi seksual yang tak lazim dalam konteks sosial dan keagamaan. Lesbian mengacu kepada ketertarikan seorang perempuan terhadap perempuan lainnya. Gay mengacu kepada ketertarikan seksual seorang laki-laki terhadap laki-laki lainnya. Biseksual mengacu kepada ketertarikan seseorang baik terhadap sesama jenis maupun lawan jenis,dan Transgender mengacu pada pengubahan/transformasi diri satu jenis kelamin ke jenis kelamin lainnya (awalnya laki-laki kemudian merubah dirinya menjadi seorang perempuan ataupun sebaliknya)

Dizaman dahulu pada saat kekaisaran romawi sekitar 54-68M Nero seorang akisar yang memiliki empat orang istri, dan istri terakhirnya bernama sporus yang sebelumnya adalah laki-laki yang mengubah dirinya menajdi perempuan.  Itu salah satu contoh pada zaman dahulu bahwa sudah terjadi yang namanya LGBT.

LGBT lahir dan tumbuh dalam dinamika masyarakat yang kompleks, tidak memandang ideology Negara tempat ia berada, dinamika LGBT tak dipandang isu politik, ekonomi maupun budaya. Ia lahir dalam sebuah pengalaman yang secara personal tidak merasa nyaman dengan kondisi tubuh dan jiwanya. Tanpa bermaksud menggeneralisasi dinamika eropa yang sedemikian kompleks telah menginjeksikan sejumlah wacana dasar yang sebenarnya telah diketahui oleh masyarakat dibelahan dunia lainnya, namun dalam memandang konteks LGBT eropa yang sadar dengan merevitalisasi isu ini menjadi sebuah isu global lewat imperialisme dan kolonialisme yang mewabah di abad ke-17.

Sebagian besar kritik yang diarahkan kepada individu pelaku LGBT dilontarkan oleh organisasi keagamaan dan lembaga pendidikan. Sudut pandang agama tentunya mendominasi pendapat soal LGB, dari sudut pandang agama yang mainstream, LGBT tidak bisa dibenarkan . Keberadaan LGBT di Indonesia dinilai bertentangan dengan moral dan budaya bangsa. Mentri riset dan teknologi pendidikan tinggi, M. Nasir dengan tegas menolak keberadaan LGBT di Indonesia yang dianggap melanggar kesusilaan dan standar nilai yang dijaga.

Konteks yang dibangun dalam dinamikaLGBT adalah konteks yang lahir dari sebuah sentimen. Pada dasarnya manusia tidak dapat menghindarkan dirinya dari asumsi. LGBT menurut para aktivisnya merupakan perwujudan Hak Asasi Manusia (HAM). Persoalan dasar para pelaku LGBT tentu sangatlah kompleks. Pendekatan sosiologis dan psikologis sangatlah dibutuhkan untuk meredam penyebarannya kegenerasi muda yang sangat rentan terkena pengaruhnya. Ini merupakan sebuah kerangka jangka panjang, sementara itu mereka yang sudah terlanjur jatuh kedalamnya harus secara sadar dan mengakui bahwa LGBT merupakan sesuatu yang secara moral tidak baik karena menentang kodrat yang digariskan oleh Allah SWT.

Terkait penyakit menular seksual. Maraknya LGBT yang dianggap jadi alasan makin meluasnya penyebaran HIV/AIDS. Dan resiko penularan dari hubungan seksual laki-laki dengan laki-laki lebih tinggi dari lainnya. Meski resiko yang mendekati pasti adalah melalui transfuse darah, lalu lewat jarum suntik.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari agar tidak terjadi kasus LGBT, diantaranya :

·        Mendekatkan diri kepada tuhan
Selalu berdoa, beribadah setiap kali merasa dirinya berfikiran yang tidak seharusnya (berfikiran negative)
·        Bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungan
Dengan bersosialisasi tentunya dapat membuat hati tidak merasa kesepian dan merasa sendiri. Akan ada selalu yang memperhatikan, menasehati serta mendampingi
·        Menghindarkan diri dari pergaulan yang tidak benar
Lebih waspada dalam memilih teman, karna teman yang baik akan membawa kita dalam kebaikan, dan sebaliknya. Teman yang baik akan selalu mengingatkan kita kepada jalan yang benar.

LGBT ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1.     Hormon
Pria dengan homoseksual memiliki tingkat hormone androgen lebih rendah dari oada heteroseksual.
2.     Ketidaknyamanan
Lelaki gay memiliki sifat yang lebih feminism, lemah gemulai, dan lesbian memiliki sifat maskulin. Hal ini bisa muncul akibat adanya ketidaknyamanan atau diejek oleh oranglain Karena bentuk tubuh yang tidak biasanya, sehingga anak perempuan yang tidak nyaman akan menjadi seorang yang tomboy.
3.     Sosial
Contohnya anak laki-laki terbiasa bermain dengan anak perempuan, bermain boneka yang membentuk jiwa feminimnya. Selain itu gaya hidup juga berpengaruh, dapat memacu orang untuk berkembang ke arah yang menyimpang karena rasa aingin tahu yang berlebih.
4.     Genetik.

LGBT menjadi sorotan terhadap masyarakat saat ini, mendapatkan perhatian sosial dan kontra atau penolakan terhadap adanya kasus ini. Apapun pilihan seseorang untuk menjalankan hidupnya tidaklah untuk dihina,  dikucilkan, serta dijauhkan dari lingkungan masyarakat. Namun yang dibuthkan ialah dukungan positif, kasih sayang yang mendorong mereka untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi.

Sekian penjelasan yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat.


Wassalamualaikum Wr. Wb. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Jurnal Peramalan

Nama   : Rafa Friday Wulandari NPM    : 34417852 Kelas    : 3ID09 Sumber Jurnal : Rival Zunaidhi, Wahyu S. J. Saputra dan Ni Ketut...